Pencarian

Rabu, 04 Juli 2012

Apa Kabar Mimpi?


Setiap kita pasti punya tujuan hidup. Tidak lucu, kalau ada seseorang yg hidup di dunia ini bertahun-tahun lamanya tanpa tujuan yang jelas.

Orang yang cerdas akan tahu kemana dia akan melangkah, untuk apa dia berbuat. Ya, semua gerak-gerik dan segala hal yang dia lakukan adalah bentuk usahanya untuk menggapai cita-cita yang telah ditetapkan. Sesuatu yang dia impikan.

Mimpi. Begitu gampang seorang bermimpi, banyak hal mustahil bisa terwujud di alam mimpi. Tapi, mempunyai tekad baja dan usaha keras untuk mewujudkan mimpi tak semudah bermimpi.

Tidak semua orang percaya diri dengan mimpinya. Dengan banyak alasan, seseorang akan berkata “aku ga pantes punya mimpi itu”.”itu hanyalah mimpi, sampai kapanpun hanya mimpi”, mereka tidak berani mempunyai mimpi besar .

Di lain piahk, ada juga sebagian orang yang enggan untuk punya mimpi besar dnegan alas an qonaah ( menerima ), ada juga yang beralasan zuhud terhadap dunia. Padahal, bukankah dunia ini diwariskan oleh Allah untuk hamba2nya yang beriman ? kita adalah orang mukmin, kita beriman kepada Allah maka adunia adalah hak kita. Kita berhak untuk mendapatkan dunia, menggapai dunia untuk menopang akhirat kita.

Bukankah, di tangan para pendahulu agama yang mulia ini , para sahabat dengan ijin Allah berhasil menggenggam seperempat dunia ? lupakah kita bahwasanya dua negara adidaya dunia, Romawi dan Persia bertekuk lutut di hadapan mereka? mungkinkah itu terwujud tanpa diawali mimpi besar dan tekad kuat untuk mewujudkannya ?

Rasul SAW menyuruh kita untuk meminta kepada Allah surga firdaus. Adakah surga di atas surga firdaus? Lantas, adakah bumi dan langit beserta segenap kemewahannya sebanding dengan surga yang paling rendah sekalipun?

Kawan, ibarat samudera yang luas, nikmat yang Allah berikan untuk para penghuni dunia dari awal sampai akhir hanyalah satu tetes, selebihnya Allah siapkan untuk para hambaNya yang beriman di surga nanti. Ibarat nafas, kenikmatan dunia hanyalah satu hembusan, hembusan lainnya adalah anugerah untuk para hamba yang bertaqwa di akhirat nanti.

Tanpa melihat perbedaan latar belakang, strata sosial, kemampuan, dan lain sebagainya, Rasul menyuruh kita untuk menetapkan mimpi-mimpi yang luar biasa. Mimpi menggapai firdaus Allah yang tinggi. Adakah mimpi yang lebih besar? Adakah cita-cita yang lebih tinggi ? Maka adakah mimpi yang berhak memaksa kita untuk berucap “aku tak pantas untuk mimpi sebesar itu”. Sebesar Apapun mimpi kita tak ada alasan untuk mengatakan tidak mungkin.

Setiap orang pasti bermimpi untuk mencapai satu tujuan dalam hidup ini. Apapun impikan itu yakinlah pada Allah, teruslah bermimpi, jadilah pemimpi, dan wujudkanlah mimpimu menjadi kenyataan.

Wallahu’alam

[Qq]

Tidak ada komentar: