Pencarian

Rabu, 16 Januari 2013

Songsong Era Baru Dakwah dengan Semangat Keikhlasan

Segala puji hanya milik Allah swt, Tuhan Pemilik kerajaan langit dan bumi
Sholawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Nabiyyullah, Rasulullah Muhammad saw, beserta para keluarga, sahabat dan segenap pengikutnya yang senantiasa istiqomah hingga hari pembalasan kelak.

Kepada seluruh ikhwah terimalah salam keselamatan dari Islam,
Assalaamu'alaikum Warahamtullahi Wbarakatuh

Proses kaderisasi dan regenerasi dalam dakwah merupakan suatu keniscayaan, karena dakwah itu sendiri memiliki umur yang panjangnya jauh melebihi umur para da'inya. Pangkalnya sudah amat jauh ditinggalkan sedangkan ujungnya pun belumlah tampak. Dibutuhkan kesabaran dan ketulusan yang luar biasa tak terbatasnya untuk memikul seluruh beban dakwah ke depan. Tidak kalah penting adalah pemahaman yang paripurna akan fikroh dakwah yang menjadi manhaj gerakan, keistiqomahan serta jiddiyyah yang mantap untuk berada dalam sebuah jama'ah dakwah dengan segala dinamika yang ada di dalamnya. Hanya para da'i yang ikhlaslah yang mampu mengarungi lika-liku jalan dakwah ini. Ikhlas mengorbankan sepenuh jiwa, raga dan hartanya sebagai persembahan terbaik kepada Allah. 

Amatlah besar kenikmatan yang Allah berikan kepada para hamba-hambaNya yang terpilih sebagai para penerus estafet dakwah. Di saat sebagian besar manusia melakukan tindakan yang bertentangan dengan kehendak Allah, Allah menunjuk mereka sebagai bagian dari Khoiru Ummat yang dikeluarkan sengaja oleh-Nya untuk seluruh umat manusia dengan tugas amar ma'ruf nahi mungkar dan mengajak mereka semua bersama-sama mengimani Allah sebagai Tuhan yang Esa. 

Ikhwah sekalian, amanah dakwah yang sekarang kita emban baik di kampus, sekolah, masyarakat, maupun keprofesian belumlah menjamin bahwa kita termasuk orang-orang soleh, ahli syurga. Memang amanah ini Allah yang memberikannya, namun ujian sebenarnya adalah seberapa handal kita dalam menuntaskan amanah tersebut dengan segenap usaha yang kita persembahkan. Justru di sini letak seberapa ikhlas kita menjalankan amanah tersebut. Tentunya kita tidak berharap kita menjadi bagian dari orang-orang yang tasaquth fi thoriqud dakwah (berguguran di jalan dakwah), atau para penumpang gelap yang hanya ingin mencari keuntungan duniawi dalam dakwah. Atau mereka yang justru jadi virus penyakit yang menjangkit dalam tubuh jama'ah dan mengkroposinya dari dalam. Maka, ikhwah sekalian, buktikan kepada Allah, Rasul dan orang-orang beriman bahwa kita memang layak mengemban amanah tersebut. Buktikan dengan penuh keikhlasan dan ketulusan, semata-mata menghirap keridhoanNya. Bukankah satu-satunya alasan Iblis tidak berani menggoda manusia adalah ketika manusia itu memiliki hati yang ikhlas? Maka tumbuh suburkanlah ia dalam jiwa kita, Kemudian biarlah Allah sebut nama-nama kita di langit untuk dibanggakanNya kepada seluruh malaikatNya, bahwa masih ada hamba-hambaNya yang tetap ikhlas untuk taat kepadaNya dan dengan keikhlasannya itu mereka mempersembahkan karya terbaiknya untuk Islam.

Mereka yang tidak ikhlas sepenuh hati dalam dakwah ini akan ada saja alasan untuk lari dari tugas-tugas dakwah. Akan ada saja alasan yang dibuat untuk tidak berangkat memenuhi seruan. Namun ketika mereka diiming-imingi kenikmatan dunia, mereka menyambutnya dengan penuh suka cita. Bagi mereka yang masih tersirat niatan-niatan lain selain mencari keridhaan Allah, atau bahkan mengambil keuntungan duniawi dari dakwah ini, maka bersiaplah untuk berkemas meninggalkan barisan dakwah ini. Biarlah mereka hidup dalam kelompok yang dapat memenuhi kebutuhan nafsu dan syahwat mereka sampai Allah menentukan keputusanNya. Semoga Allah menghindari kita dari penyakit "Wahn" (cinta dunia, takut mati). Wallahu'alam bishshowab.

Tidak ada komentar: